Rabu, 03 Januari 2018

Tugas UAS Ekonomi Manajerial - Artikel Tenaga Kerja

EKONOMI MANAJERIAL
TENAGA KERJA



Dosen Pengampu: Dr.Supawi Pawenang, SE, MM

Disusun Oleh:
SITI AMINI
NIM. 2015020238




UNIVERSITAS ISLAM BATIK
SURAKARTA
2017/2018





TENAGA KERJA



PENGERTIAN
Tenaga kerja merupakan penduduk yang berada dalam usia kerja. Menurut UU No. 13 tahun 2003 bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat. Penduduk suatu negara dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Batas usia kerja yang berlaku di Indonesia adalah berumur 15-64 tahun.

KLASIFIKASI TENAGA KERJA


A. BERDASARKAN PENDUDUKNYA

1.      Tenaga Kerja
Tenaga kerja adalah seluruh jumlah penduduk yang dianggap dapat bekerja dan sanggup bekerja jika tidak ada permintaan kerja. Menurut Undang-Undang  Tenaga Kerja, mereka adalah yang berusia antara 15-64 tahun.
2.      Bukan Tenaga Kerja
Bukan tenaga kerja adalah mereka yang dianggap tidak mampu dan tidak mau bekerja meskipun ada permintaan bekerja. Menurut UU Tenaga Kerja no.13 tahun 2003, mereka adalah penduduk diluar usia, yaitu mereka yang berusia dibawah 15 tahu dan berusia diatas 64 tahun.

B. BERDASARKAN  BATAS KERJA

1.      Angkatan Kerja
Angkatan kerja adalah penduduk usia produktif yang berusia 15-64 tahun yang sudah mempunyai pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja, maupun yang yang sedang aktif mencari pekerjaan.
2.      Bukan Angkatan Kerja
Bukan angkatan kerja adalah mereka yang berumur 10 tahu keatas. Contoh, anak sekolah, mahasiswa dan ibu rumah tangga.


C. BERDASARKAN KUALITASNYA

1.      Tenaga Kerja Terdidik
Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memiliki suatu keahlian dalam bidang tertentu dengan cara sekolah atau pendidikan formal dan non formal. Contoh: dokter, Guru, Pengacara dll.
2.      Tenaga Kerja Terlatih
Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang memiliki keahlian dalam bidang tertentu melalui pengalaman kerja. Tenaga kerja terlatih ini dibutuhkan latihan berulang-ulang sehingga mampu menguasai pekerjaan tersebut. Contoh: apoteker, ahli bedah dll.
3.      Tenaga Kerja Tidak Terlatih dan Tidak Terdidik
Tenaga kerja jenis ini adalah tenaga kerja kasar yang hanya mengandalkan tenaga saja. Contoh: Kuli, Buruh, Pembantu rumah tangga dll.

MASALAH KETENAGAKERJAAN DI INDONESIA
1.      Rendahnya Kualitas Tenaga Kerja
Sebagian besar tenaga kerja di Indonesia, tingkat pendidikannya masih rendah sehingga menyebabkan rendahnya produktivitas tenaga kerja  yang akan berpengaruh terhadap rendahnya kualitas hasil produksi barang dan jasa.

2.      Jumlah Angkatan Kerja yang Tidak Sebanding Dengan Kesempatan Kerja
Tenaga kerja yang tidak tertampung dalam lapangan kerja akan menyebabkan pengangguran sehingga akan berpengauh terhadap perekonmian.

3.      Persebaran Tenaga Kerja yang Tidak Merata
Sebagian besar tenaga kerja di Indonesia berada di Pulau Jawa. Sementara didaerah lain masih kekurangan tenaga kerja, terutama untuk sector pertanian, perkebunan dan kehutanan. Dengan demikian di Pulau Jawa banyak terjadi pengangguran, sementara di daerahlain masih banyak sumber daya alam yang belum di kelola secara maksimal.

4.      Pengangguran
Terjadinya krisis ekonomi di Indonesia banyak mengakibatka Industri mengalami gulung tikar. Sehingga banyak pula tenaga kerja yang berhenti kerja dan akhirnya menjadi pengangguran.





Ref: Supawi.Pawenang.Modul Ekonomi Manajerial.UNIBA

Selasa, 02 Januari 2018

Makalah UTS - Meningkatkan Laba Dari Jalur Pendapatan


PENINGKATAN LABA MELALUI JALUR PENDAPATAN








Dosen Pengampu: Dr. Supawi Pawenang, SE, MM

Disusun Oleh:
SITI AMINI
NIM. 2015020238




UNIVERSITAS ISLAM BATIK
SURAKARTA
2016/2017





BAB I
PENDAHULUAN




1.1 LATAR BELAKANG


Konsumsi yang tinggi merupakan sesuatu yang tidak pernah lepas dari masyarakat modern saat ini. Bahkan dari tahun ke tahun konsumsi selalu menunjukkan peningkan. Entah itu makanan, fashion, perlengkapan sehari-hari dan sebagainya. Semua ini menunjukkan bahwa manusia akan selalu menuntut kebutuhannya terpenuhi.
Karena permasalahan ini, akhirnya mendorong berbagai orang untuk membuka suatu usaha. Baik usaha yang bergerak pada bidang pedagangan, industri, atau bahkan perusahaan jasa saat ini telah muncul dimana-mana. Semua perusahaan tersebut menawarkan berbagai keunggulan yang dimilikinya untuk menarik perhatian dan untuk mendapatkan konsumen sebanyak-banyaknya.
Dari hal itulah akhirnya muncul persaingan antar perusahaan. Dan untuk memenangkan persaingan tersebut perusahaan akan melakukan berbagai macam cara untuk mendapatkan konsumen serta untuk mendapatkan laba yang sebesar-besarnya. Dan untuk mewujudkan itu perusahaan biasanya akan melakukan pengenalan produk melalui berbagai cara seperti promosi, memperluas area pasar serta penentuan target yang tepat.


1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian pendapatan?
2. Bagaimana cara untuk meningkatkan pendapatan?
3. Apa saja media-media dalam promosi?
4. Bagaimana cara promosi produk?
5. Apa saja manfaat dari promosi penjualan?
6. Apa saja kesalahan promosi yang sering dilakukan oleh pelaku UKM?


1.3 TUJUAN

1. Untuk mengetahu pengertian pendapatan.
2. Mengetahui cara untuk meningkatkan pendapatan.
3. Mengetahui media-media dalam promosi.
4. Untuk mengetahui cara promosi produk.
5. Untuk mengetahui manfaat dari promosi penjualan.
6. Mengetahui kesalahan promosi yang sering dilakukan oleh pelaku UKM.














BAB II
PEMBAHASAN



2.1 PENGERTIAN PENDAPATAN

Secara umum pendapatan merupakan penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan yang biasa dan dikenal dengan sebutan yang berbeda  seperti penjualan,, penjualan jasa (fees), bunga, dividen, royalty dan sewa.
Sedangkan pengertian pendapatan menurut Stice, Skousen,( 2004, 230) adalah sebagai arus masuk atau kenaikan-kenaikan lainnya dari nilai harta suatu satuan usaha atau penghentian hutang-hutangnya atau kombinasi daro keduanya dalam suatu peride akibat dari penyerahan atau produksi barang-barang, penyerahan jasa-jasa atau pelaksanaan aktifitas-aktifitas lainnya yang membentuk operasi-operasi utama atau sentral yang berlanjut terus dari satuan usaha tersebut.
Selain dua pengertian pendapatan diatas, menurut Standar Akuntansi Keuangan ( ikatan Akuntan Indinesia (IAI), 2007, no.23, Par.25) pendapat dapat di definisikan sebai arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktifitas normal perusahaan selama suatu periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan equitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.


2.2 CARA-CARA YANG DAPAT DILAKUKAN UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN

1. Menambah produk dan service
Ketika usaha sudah berjalan, dan kemudian berfikir untuk meningkatkan pendapatan maka menambah produk dan servis akan menjadi salah satu  strategi yang baik. Namun sebelum memutuskan untuk menambah kapasitas produk akan lebih baik apabila manajer memahami produk dan layanan apa yang paling banyak diminta oleh konsumen.
2. Target penjualan yang lebih besar atau banyak
Setelah berhasil meningkatkan produksi, maka perusahaan akan dituntut melakukan penjualan yang lebih besar. Dalam strategi ini dibutuhkan kreativitas dan inovasi yang selalu update untuk menyesuaikan dengan perkembangan social masyarakat yang ada.
3. Memperluas industry yang telah dikuasai
Cara meningkatkan pendapatan dan keuntungan dalam berbisnis berikutnya adalah mengembangkan industry yang telah dikuasai pada bidang yang masih terkait dengan produk sebelumnya. Dengan memilih bidag jasa, layanan ataupun produk yang masih berkaitan, maka akan meminimalisir tingkat resiko atau faktor yang dapt menyebabkan gagal dalam berbisnis.
4. Target menjangkau konsumen baru
Setiap bidang bisnis atau usaha selalu memiliki konsumen pasar atau pelanggan tertentu berdasarkan demografi lokasi, usia, jenis kelamin maupun komunitas. Selain itu perusahaan dapat memanfaatka teknologi yang ada untuk mencari konsumen baru yang hanya dapat di jangkau secara real atau nyata.
5. Mengambil peluang bisnis lain
Jika seorang pimpinan tidak memiliki kapasitas atau menguasai sebuah bisnis baru, namun memiliki modal yang cukup maka bisa dengan cara merekrut ahlinya untuk diberikan tanggung jawab menjalankannya. Selain itu dengsn kepemilikan modal yang sudah besar, tentunya perusahaan juga bisa membidik atau mengambil alih bisnis lain yang mungkin saja ada pihak tertentu yang hendak menjual usahanya.
6. Meningkatkan promosi
Promosi dapat dilakukan dengan berbagai cara dan dengan berbagai media. Baik itu media cetak, media elektronik maupun media internet. Promosi ini dilakukan supaya masyarakat lebih mengenal produk-produk yang ada di sebuah perusahaan dan kemudian tertarik untuk membelinya.


2.3 MEDIA-MEDIA PROMOSI

1. Promosi Media Cetak
Promosi jenis ini adalah promosiyang paling banyak digunakan. Promosi ini biasanya dilakukan dengan cara membuat spanduk, banner, iklan di Koran, majalah, buku, stiker, pamphlet, flyer dan sebagainya. Promosi ini sangat mudah dijangkauoleh kalangan masyarakat atas hingga bawah. Biaya untuk promosi menggunakan media ini cukup terjangkau.
2. Promosi Media Elektronik
Media elektronik jiga menjadi salah satu cara ampuh untuk melancarkan pemasaran produk. Misalnya dengan menggunakan televisi dan radio. Namun untuk promosi menggunakan media ini membutuhkan biaya yang cukup besar.
3. Promosi Media Internet
Promosi menggunakan media internet dilatarbelakangi oleh meningkatnya pengguna internet di zaman sekarang ini. Hal ini akan menjadi kemudahan untuk melancarkan proses jual beli. Beriklan melalui media ini biasanya melaui media banner website dan juga program iklan berbayar lainnya seperti Google AdWordsd  dan facebook ads.
4. Promosi Media Produk
Promosi jenis ini merupakan promosi yang dilakukan melalui sebuah produk seperti tas, kaos, topi dan lain-lain.

2.4 CARA PROMOSI PRODUK

1. Membuat diskon
2. Bonus
3. Sediakan kupon dan voucher
4. Free Trial
5. Membership
6. Sertakan servis dalam produk
7. Sebarkan info tips dan cara pakai
8. Buat jingle (lagu)
9. Mengikuti forum
10. Gunakan social media
11. Buat iklan
12. Buat kalender
13. Upsell ( memajang produk yang paling mahal).
14. Tawarkan free shipping ( bonus pengiriman gratis).
15. Membuat blog

2.5 MANFAAT PROMOSI PENJUALAN

Alat-alat dalam promosi penjualan memberikan 3 manfaat yang berbeda: ( Kotler: 2002: 644 )
1. Komunikasi
Promosi penjualn menarik perhatian dan biasanya memberikan informasi yang dapat mengarahkan konsumen kepada produk yang bersangkutan.
2. Insentif
Promosi penjualan menggabungkan sejumlah kebebasan, dorongan atau kontribusi yang memberi nilai bagi konsumen.
3. Ajakan
Promosi penjualan merupakan ajakan untuk melakukan transaksi pembelian sekarang.


2.6 LIMA KESALAHAN PROMOSI YANG SERING DILAKUKAN OLEH PELAKU USAHA KECIL DAN MENENGAH

Selain perusahaan besar ada juga usaha-usaha kecil dan menengah, berikut merupakan beberapa kesalahan UKM dalam melakukan promosi:
1. Mengikuti strategi promosi perusahaan besar
Terkadang pelaku UKM menggunakan strategi promosi yang kurang sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki. Mereka cenderung mengikuti trend promosi perusahaan besar yang biasanya lebih memperhatikan citra perusahaan dan pastinya membutuhkan biaya yang cukup besar.
2. Kurang melibatkan emosi pelanggan
Kebanyakan promosi yang dilakukan pelaku UKM hanya sebatas menonjolkan kelebihan produknya tanpa memahami keinginan maupun emosi pelanggan. Akibatnya pelanggan kurang tertarik dengan penawaran yang disampaikan dan cenderung berpaling keproduk lain yang pelayanannya lebih terjamin.
3. Tidak pernah mengukur dan menguji
Untuk mendapatkan hasil promosi yang maksimal, pelaku UKM harus rajin mengamati tingkat keefektifan strategi dan melakukan pengujian langsung untuk mengetahui apakah strategi tersebut berjalan lancar atau tidak.
4. Kurangnya pemahaman mengenai cara promosi yang efektif
Sebagian pelaku UKM menganggap kegiatan promosi hanya akan menghabiskan banyak biaya. Sehingga mereka lebih memilih memasarkan produknya secara tradisional tanpa didukung dengan kegiatan pemasaran yang optimal.
5. Menginginkan semuanya serba instan
Pelaku UKM seringkali menginginkan penjualan optimal dengan menempuh satu langkah promosi yang serba instan. Tentunya hal tersebut bertentangan  dengan kondisi di lapangan, dimana pelaku usaha dituntut untuk menjalankan promosi step by step, mulai dari menentukan segmentasi pasar, membangun hubungan baik dengan calon konsumen, hingga memberikan solusi tepat bagi para pelanggan.







BAB III
PENUTUP



KESIMPULAN

Membuka usaha merupakan hal yang bisa dilakukan oleh siapapun, namun sebelum memulai usaha kita perlu mengetahui segmentasi pasar serta keinginan dari konsumen.
Setelah usaha sudah mulai berjalan yang perlu kita lakukan adalah mencari konsumen sebanyak-banyaknya untuk meningkatkan pendapatan dan laba bagi perusahaan. Untuk meningkatkan pendapatan dan laba tersebut dapat dilakukan berbagai cara untuk mengenalkan produk kepada semua lapisan masyarakat.
Dalam kegiatan pengenalan produk tersebut, banyak media yang dapat digunakan. Namun sebelum memutuskan media promosi apa yang akan digunakan kita perlu mengetahui dan memahami kemampuan dari perusahaan. Hal ini dilakukan agar dapat meminimalisir kesalahan yang mungkin saja dilakukan perusahaan.

SARAN


1. Sebelum memulai, pelaku usaha harus tau bakat dan kemampuan yang miliki.
2. Pelaku usaha harus memahami keinginan konsumen.
3. Pelaku usaha harus sering terjun ke lapangan untuk mengetahui segmentasi pasar dan penentuan          target untuk memutuskan langkah apa yang selanjutnya akan dilakukan.
4. Jangan pernah membeda-bedakan konsumen. Karena mereka ingin di perlakukan sama dengan 
        yang lainnya, yaitu diutamakan.
5. Bersikap ramah dan sopan terhadap konsumen.







DAFTAR PUSTAKA

www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-pendapatan-definisi-menurut.html/m=1
https://centrusaha.com/meningkatkan -keuntungan-pendapatan-bisnis/
https://www.siapbisnis.net/15-cara-promosi-produk-yang-akan-membuat-sukses-penjualan-anda/
https://theforwardnews.blogspot.co.id/2014/09/media-media-promosi.html?m=1
https://bisnisukm.com/lima-kesalahan-promosi-ukm.html






Ref: Supawi.Pawenang.Modul Ekonomi Manajerial.UNIBA



Jumat, 29 September 2017

Tugas 1 - Ekonomi Manajerial

EKONOMI MANAJERIAL





Dosen Pengampu: Dr.Supawi Pawenang, SE, MM

Disusun Oleh:
SITI AMINI
NIM. 2015020238




UNIVERSITAS ISLAM BATIK
SURAKARTA
2017/2018







EKONOMI MANAJERIAL


KONSEP DASAR EKONOMI MANAJERIAL
Tidak Sedikit teori ekonomi yang bisa diterapkan dalam dunia bisnis, baik teori ekonomi makro maupun ekonomi mikro. Salah satu penerapan teori ekonomi mikro untuk bisnis yang sering juga disebut Ekonomi Manajerial. Ekonomi mikro terapan atau ekonomi manajerial memiliki definisi yang berbeda-beda. Ada yang mendefiniskan sebagai ekonomi mikro terapan dan ada juga yang mendefinisikan konsep ilmu manajemen dan riset operasi (operation research).
Sementara itu ada pula yang menganggap ekonomi manajerial terutama sekali sebagai suatu kerangka kerja terpadu untuk menganalisis masalah-masalah pengambilan keputusan dalam dunia bisnis. Ekonomi manajerial menerapkan teori dan metodologi ekonomi dalam pembuatan keputusan di dunia bisnis dan administrasi. Secara lebih khusus, ekonomi manajerial menggunakan alat dan teknik analisis ekonomi untuk menganalisis dan memecahkan masalah-masalah manajerial. Dalam arti bahwa ekonomi manajerial menghubungkan ilmu ekonomi tradisional dengan ilmu-ilmu pengambilan keputusan (decision sciences) dalam pembuatan keputusan manajerial.
Walaupun ilmu ini dititik beratkan pada penerapan-penerapannya di dunia bisnis, tetapi harus pula diketahui bahwa konsep-konsep ekonomi manajerial bias juga diterapkan pda tipe-tipe organisasi lainnya. Prinsip-prinsip manajemen itu antara lain berkenaan dengan bagaimana mengalokasikan sumber daya-sumber daya yang langka secara efesien.


PERANAN EKONOMI MANAJERIAL DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN MANAJERIAL

Hubungan Antara Ekonomi Manajerial dengan Ilmu Ekonomi Tradisional
Studi-studi ilmu ekonomi tradisional adalah sebagai berikut.
Teori :
Ekonomi mikro dititikberatkan pada konsumen, perusahaan-perusahaan, dan industri-industri secara individual. Ekonomi makro dititikberatkan pada agregasi dari unit-unit ekonomi, terutama perekonomian nasional.
Cabang-Cabang Tradisional :
- Ekonomi Pertanian
- Perbandingan Sistem Ekonomi
- Ekonometrika
- Ekonomi Pembangunan
- Organisasi Industri
- Uang dan Bank
- Ekonomi Perkotaan dan Regional

Hubungan Antara Ekonomi Manajerial dengan Administrasi Bisnis
Setelah membahas peranan ilmu ekonomi dan ilmu-ilmu pengambilan keputusan dalam ekonomi manajerial, sekarang kita lihat kegunaan dan posisi ekonomi manajerial ini sebagai bagian bidang studi administrasi bisnis. Secara umum administrasi bisnis dikelompokkan ke dalam 4 kategori utama yaitu:
1) Cabang-cabang fungsional
2) Cabang-cabang khusus
3) Cabang-cabang alat
4) Cabang-cabang pemandu.
Cabang-cabang fungsional cukup penting peranannya, karena baik dunia bisnis maupun sekolahsekolah bisnis biasanya terdiri dari departemen-departemen seperti itu. Cabang-cabang khusus cukup besar pula peranannya, dan posisinya dalam kurikulum administrasi bisnis cukup jelas.
Cabang-cabang alat dan pemandu (integrating courses) tidak begitu mudah mengkategorikannya. Akuntansi, misalnya merupakan suatu fungsi di dalam perusahaan. Oleh karena itu, akuntansi tercatat baik sebagai cabang fungsional maupun alat. Pertanyaan pokok sebenarnya adalah : di mana posisi dari ekonomi manajerial ? Sekali lagi, jawabannya tidak jelas.
Walaupun banyak perusahaan yang mempunyai departemen-departemen ekonomi, namun departemen-departemen tersebut biasanya kecil, dan ilmu ekonomi perseorangan bukanlah merupakan suatu fungsi utama di dalam perusahaan. Satu kemungkinannya adalah memasukkan ekonomi manajerial ini sebagai suatu cabang khusus.

Peranan Dunia Usaha dalam Masyarakat
Unsur  yang sangat penting dalam studi ekonomi manajerial adalah keterkaitan antara dunia usaha dan masyarakat. Ekonomi manajerial ini mampu menjelaskan peranan penting dunia usaha dan bisa menunjukkan bagaimana cara meningkatkan manfaat dunia usaha bagi masyarakat.
Bukti bahwa dunia usaha di Indonesia telah berperan cukup berarti bagi tingkat kesejahteraan masyarakat di Indonesia cukup jelas dan meyakinkan. Dunia usaha bukan hanya telah memantapkan pertumbuhan ekonomi selama lebih dari dua dasa waarsa terakhir ini, tetapi juga mampu mendistribusikan manfaat-manfaat dari pertumbuhan ekonomi tersebut secara cukup baik. Para pemasok modal, tenaga kerja dan sumberdaya-sumberdaya lainnya telah menerima hasil dari sumbangannya dalam dunai usaha. Konsumen memperoleh manfaat baik dari kuantitas maupun kualitas produk dan jasa yang mereka konsumsi. Pajak atas laba perusahaan telah meningkatkan penerimaan pemerintah yang pada gilirannya akan meningkatkan pelayanan pemerintah kepada masyarakat.



Sumber:
·          https://repository.unicom.ac.id



Ref: Supawi.Pawenang.Modul Ekonomi Manajerial.UNIBA